Kecamatan Waesama terletak di antara 3* 02’ - 2* 37’ Lintang Selatan dan 123* 29’-122* 75’ Bujur Timur. Adapun luas wilayah daratan Kecamatan Waesama 724 km2. Kecamatan Waesama termasuk dalam wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkannya komoditas bawang merah diantaranya Desa Simi dengan luas wilayah 25,02 km2, Desa Waemasing dengan luas wilayah 5,70 km2, Desa Lena dengan luas wilayah 26,82 km2 dan Desa Wamsisi dengan luas wilayah 109,64 km2 (Bursel Dalam Angka, 2019).
Pada tanggal 24 September 2019 - 18 Desember 2019 telah dilaksanakan Sekolah Lapangan (SL) Komoditi Bawang Merah di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Waesama diantaranya di Desa Simi, Desa Waemasing, Desa Lena dan Desa Wamsisi.
Namun setelah mengikuti kegiatan Sekolah Lapangan ini petani merasa puas dengan materi-materi yang disampaikan oleh para penyuluh pertanian tentang inovasi-inovasi pertanian dengan tujuan untuk memberikan kemudahan pada petani dalam membudidayakan tanaman bawang merah dan merembugkan tentang apa-apa saja permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan serta mendiskusikan bagaimana cara pemecahan masalahnya secara bersama-sama, ujar Raya Tuatubun, SP selaku Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Waesama sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan Sekolah Lapangan komoditi bawang merah tersebut.
Sekolah lapangan adalah proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumber daya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usahatani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan. Sekolah Lapangan ini juga dipandang sebagai salah satu metode dalam proses belajar mengajar yang cukup efektif, karena sangat cocok sebagai metode pembelajaran bagi orang dewasa (Andragogi) karena sifatnya yang tidak formal.
Proses belajar dilakukan dilapangan dimana tersedia obyek nyata berupa tanaman bawang merah yang dijadikan materi pelajaran. Untuk menggali potensi petani, diperlukan metode yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang selama ini dihadapi. Pemberdayaan masyarakat melalui sekolah lapangalah yang bisa membantu petani dalam menggali masalah dan penyelesaian masalahnya.
Penanggungjawab : Raya Tuatubun, SP (Kepala BPP Kecamatan Waesama