Rabu, 12 Agustus 2020

Anjangsana PPL Wilbin Desa Wamsisi Kecamatan Waesama

Pembangunan sektor pertanian sekarang dianggap sangat penting karena apabila pembangunan di suatu wilayah gagal dapat berdampak terhadap pembangunan nasional secara keseluruhan. Mengingat pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian nasional, baik dilihat kepentingannya untuk meningkatkan pendapatan sebagian masyarakat Indonesia maupun kepentingannya dalam memanfaatkan secara optimal sumberdaya alam nasional, maka sudah sewajarnya sektor pertanian dijadikan motor pembangunan ekonomi bangsa.

Salah satu pendekatan pembangunan dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaku utama pembangunan pertanian yaitu petani, pekebun, peternak beserta keluarga intinya. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tersebut diupayakan melalui kegiatan penyuluhan.

Petani membutuhkan informasi dibidang pertanian agar dapat melakukan praktik-praktik yang mendukung usaha taninya. Informasi tersebut dapat diperoleh petani antara lain dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) melalui penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian.

Berbagai metode penyuluhan dikenal oleh setiap petugas lapangan dalam upaya untuk mempercepat proses penyampaian informasi teknologi dan pemasaran hasil bidang pertanian salah satunya adalah metode anjangsana dimana sistem penyuluhan ini petugas melakukan kunjungan secara individu pada usaha pertanian atau tempat usaha taninya, salah satu metode penyuluhan pertanian adalah anjangsana. Anjangsana merupakan kunjungan yang terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah /tempat usaha petani tujuan menumbuhkan kepercayaaan diri petani dan keluarganya. Dalam pelaksanaan anjangsana agar dapat dilakukan secara terencana, penyiapkan kebutuhan teknologi yang diperlukan petani.

Pada Rabu 12 Agustus 2020 dilaksanakan kegiatan anjangsana ke Dusun Waisoar Desa Wamsisi Kecamatan Waesama yang dilaksanakan PPL Wilbin Wamsisi, pada anjangsana ini membahas mengenai pengendalian hama/penyakit tanaman bawang merah dan cabai. Dengan kegiatan anjangsana ini diharapkan petani mendapatkan infromasi mengenai teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman bawang merah dan cabai.

Penanggungjawab : Raya Tuatubun, S.P (Koordinator BPP Kecamatan Waesama)

Senin, 23 Maret 2020

Peningkatan Pengetahuan Petani Dalam Pengendalian OPT Bawang Merah


Selain pengendalian yang dilakukan oleh petani tidak sejalan dengan program nasional pengendalian hama terpadu, kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan petani dalam pengendalian OPT bawang merah secara non pestisida. Berkaitan dengan masalah tersebut, maka Dinas Pertanian Kabupaten Buru Selatan mengadakan Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Petani Dalam Pengendalian OPT Bawang Merah. Kegiatan ini dipromotori oleh Safrial Zulkarnain Lestaluhu, SP salah seorang CPNS yang mengikuti pelatihan dasar Gol. III lingkup Pemerintah Kabupaten Buru Selatan Tahun 2020.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 11 Maret 2020 yang dihadiri oleh Petani dan Penyuluh Kecamatan Namrole. Materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah pengenalan OPT bawang merah dan teknik – teknik pengendalian secara preventif dan kuratif. Selanjutnya dilanjutkan dengan demonstrasi cara pembuatan perangkap likat kuning dan penggunaannya, cara eksplorasi Trichoderma, sp dan penggunaanya serta pembuatan agen PGPR dari akar bambu dan cara penggunaannya.

Para peserta antusias mengikuti dan berterima kasih atas terselenggaranya ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani agar bersinergi mendukung ketahanan pangan dengan inovasi teknologi yang ramah lingkungan.